Saya seminggu kemarin sakit. Sebenarnya sakitnya tidak parah seperti HIV ataupun Cancer ataupun Tumor. Itu ekstrim ya. Ya begitu saya sakit.
Penyebabnya apa. Saya memaksakan diri saya dengan agenda saya yang padat. Sedangkan tubuh mungkin belum siap. Gampangane ngene lo cah awakku gering masuk angin watuk-watuk kambe gorokan ku serak. Paham ra ? Ra paham matio.
Lagian bego banget kali ya, masa liburan saja cuma jadi sobat rebahan, sekarang sosoan jadi aktif banget. Langkah di Samsung activity aja sampai 15000 langkah. Biasanya saja gatau sih. Kemarin-kemarin ga pernah saya melihat itu.
Woi woi udah udah malah cerita. Ya serah saya bro. Gasuka close tuh tab.
Ampun bos , siap presiden !!!! lanjut ke cerita.
Ini terinspirasi dari saya cerita sharing sama teman-teman sekitar kita.
Apakah menerima keadaan yang kita dapati sekarang dan mensyukuri itu adalah sesuatu yang negatif. Ah engga lah. Dengan mengakui bahwa kita itu ya kaya gini. Ada kekurangan.
Terima udah terima aja itu semua yang ada di badan, kondisi kita, posisi kita. Terima mau kecil, pendek tinggi kurus pintar kaya miskin apapun terima aja. Udah Terima.
TERIMA DAN SYUKURI.
Terima doang itu sama aja. Ada action yang selanjutnya syukuri.
Sedikit cerita saya dapat dari kawan saya. Sebut saja si K.
Dia ini sehat, bugar, optimistic, dan realistis. Bisnis punya. Tampan tinggi proporsional, kepribadian wah top lah. Mungkin kalau dia ada penawaran orang jadi istrinya saya kira banyak yang mau. Perfect lah exmud gitu deh.
Rencana bisnis ke depan mau ngapain aja udah dia susun sedetail mungkin. Dia udah mempersiapkan semuanya se detail mungkin . Dia tinggal finalisasi lah itu . Saya kagum malah di ceritain oleh dia.
Kenapa kagum ? Ternyata saya punya teman ada yang positif yak. Biasanya curhat aneh2 dan kadang malah ga masuk akal. Ga ga bercanda bro. Besok besok bisa saja di unfriend oleh teman teman saya bahkan.
Lanjut…
Apa rencana itu berjalan ? Tidak sama sekali. Rencana itu masih jadi rencana dan tanpa pernah di lakukan. Nah rencana tanpa ada aksi hanyalah ilusi dan delusi kan?
Kenapa bisa terjadi. Dia sakit. 3 bulan lebih saya menghitungnya.
Dia terkena alergi dan sehingga untuk bertindak pun badan sakit semua. Badan dia turun sampai 10kg, sempat rawat di rumah sakit. Wah sampai belanja kebutuhan sehari-hari saya pun ikut membantu dia.
Saya tidak bisa membantu lebih, karena itu saja yang bisa saya lakukan. Karena saya juga punya kesibukan sendiri di jerman.
Di saat di tengah-tengah masa sakit. Dia udah mulai lepas berfikir mengenai rencana bisnis nya dia. Dia mulai berfikir mengenai ada zat di dunia ini yang maha Se MAHA-MAHA nya.
Dia cuma bilang. Saya cuma ingin sembuh. Bisa beraktifitas, bodo amat sama otot2 saya. Waktu saya. Saya terima, saya juga masih bisa membaca buku. Ga semua waktu yang saya lakukan saat sakit itu sia-sia.
Dia menerima keadaan itu dan ketika itu seperti dia makin lama baikan dan lebih sehat dari waktu ke waktu. Bercanda yang dulu agak susah dan rona mukanya yang menunjukkan kegelisahan sudah mulai berubah. Beberapa saat kemudian dia mulai sehat dan kembali melanjutkan aktifitasnya.
Saya gatau persisnya bagaimana dalam ilmu pengetahuan. Tapi ini saya liat sendiri ketika kita menerima diri kita, bagaimanapun kondisinya. Itu seperti obat manjur. Tuhan ya kaya dianggap ada mungkin senang gitu kali ya Bahasa gampangnya.
Saya ketika sakit juga begitu. Menggerutu selalu. Tapi ketika saya mulai menerima dan mulai sadar bahwa kita ini manusia . Malah berangsur angsur sembuh. Dan sekarang udah hampir balik lagi kondisinya.
Oke kita lanjut ke omongan orang penting ya. Omongan gua mah sampah. Karya aja masih belum ada lo, dasar sosoan. BODO AMAT. Gua pingin sharing.
Ga suka pergi lu.
Orang ini adalah Sun Tzu.
Sun Tzu ini jenderal china dengan prestasi yang mencengangkan. Dia jenderal yang berhasil menyatukan china. Tau sendiri china itu segede apa. Nah dia itu filsuf terkenal dalam bidang militer. Buku filosofis dia itu dipakai acuan untuk beberapa aspek dalam kehidupan.
If you know the enemy and know yourself, you need not fear the result of a hundred battles. If you know yourself but not the enemy, for every victory gained you will also suffer a defeat. If you know neither the enemy nor yourself, you will succumb in every battle.
Anjir Bahasa inggris. Woy belajar cok kalau ga bisa Bahasa inggris. Atau kalau tidak pakai tuh aplikasi google translate.
Intinya Siapapun yang mengenal diri dan musuh ga usah takut sama hasil 100 perang. Ketika tau cuma diri sendiri aja kita bakalan menang dan kalah. Gatau diri sendiri sama sekali, apalagi musuh. FUCK UP BRO. Hell has been waiting for you.
Anjir jauh banget filosofi sehat, penerimaan diri sama perang. Ya gimana hidup itu tiap hari perang bro. Perang lawan siapa ? Sama nafsu kalian. Jika kalian aja perang masih membawa perasaan kekurangan terus. Ga terima yang ada di hidup kalian, itu ga selaras.
Kalian perang terus-terus dan membawa beban yang banyak. Hasilnya tidak akan maksimal.
Jadi Terimalah apapun yang ada di diri anda. Syukuri dan syukuri. Mungkin ada orang yang membandingkan terhadap orang yang kurang beruntung, silahkan. Tapi saya lebih menekankan terima diri anda dan syukuri.
Hari ini gini-gini aja. Yawis syukuri. Jalani aja disambil dengan merajut mimpi-mimpi yang kalian gaungkan tersebut.
WES YO GAESS NGANTUK… Jam 1.20 wes an. Turu sik. Sampai jumpa di artikel selanjutnya.